Rintis Kerjasama, Ketua JTN-PNL Didampingi Kaprodi Sambangi PT. PIM
Lhokseumawe - Ketua Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe (JTN-PNL) Zulkarnaini, SE.,M.Si.Ak.CA dan didampingi empat Kepala Program Studi (prodi) dari enam prodi yang berada di bawah JTN berkunjung ke PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) pada Rabu, (11/10/2022) kemarin.
"Saya bersama Kaprodi Sarjana Terapan Manajemen Keuangan Sektor Publik, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Kaprod D.III Administrasi Bisnis tadi siang bersilaturahmi ke PT. PIM," kata Zulkarnaini yang di kalangan koleganya di PNL sering disapa Joel Seleb ini.
Joel Seleb mengatakan, bahwa kunjungannya bersama kaprodi ke perusahaan pupuk itu adalah dalam upaya untuk merintis kerjasama dalam berbagai hal antara JTN yang ia pimpin dengan PT. PIM.
"Tujuan kami ke PT. PIM untuk rintis kerjasama seperti kemarin dengan KPPN Kota Lhokseumawe," katanya.
Menurut Joel Seleb, rintisan kerjasama yang dia maksudkan adalah kerjasama yang mendukung Program Kampus Merdeka, seperti magang mahasiswa, PKL, riset mahasiswa dan program lain seperti kunjungan industri.
"Untuk dosen dan tendik juga kita bicarakan masalah magang, riset, pendamping wirausaha, atau pemanfaatan tenaga ahli yang saling mendukung dan menguntungkan kedua belah pihak," papar Joel Seleb.
"Intinya PT. PIM menyambut positif, hal ini karena bertujuan unruk mendorong pengembangan lembaga. Mereka juga berharap secepatnya MOU dapat segera kita realisasikan baik dengan PNL maupun dengan jurusan langsung," lanjutnya.
Sementara itu Dedi Hariyadi Hasan yang merupakan Kepala Pusdiklat PT. PIM menyambut baik kunjungan Ketua JTN-PNL dan kaprodi yang berkunjung ke PT. PIM.
Dalam sambutan santai di ruang kerjanya, Dedi juga menyarankan agar program ini tidak hanya untuk mahasiswa saja tapi juga untuk dosen.
"Program ini jangan hanya untuk mahasiswa saja, tapi juga untuk dosen. Misalnya magang, seperti ada dari pihak lain seperti sekolah yang juga gurunya magang selama enam bulan di PT. PIM, dan hasilnya sangat baik untuk perbaikan kurikulum mereka," ungkap Dedi.
"Dosen atau tendik perlu magang industri, supaya dosennya bisa tahu perkembangan industri. Jadi kalau sudah ada kerjasama yang berkelanjutan, kami bersedia memberikan fasilitas ruang untuk pelatihan. Misalnya lagi tendik untuk memperbaharui kapasitas administrasi perkantoran, kami dengan senang hati akan menerima," pungkas Dedi.[]