PNL Gelar Workshop Penyusunan dan Penerapan Manajemen Risiko

Lhokseumawe – Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) mengadakan Workshop Penyusunan dan Penerapan Manajemen Risiko pada Kamis, 7 November 2024, bertempat di Aula lantai III Gedung TIK PNL. Workshop ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kualitas tata kelola dan pengelolaan risiko yang efektif dalam lingkup institusi pendidikan tinggi vokasi, sehingga mendukung capaian visi 'Mandiri, Unggul, dan Global'.

 

Direktur PNL, Dr (C). Ir. Rizal Syahyadi, ST. M.Eng.Sc. IPM. ASEAN.Eng. APEC.Eng., membuka acara dengan penekanan pada pentingnya manajemen risiko dalam perguruan tinggi. “Penerapan manajemen risiko yang baik akan menjadi landasan dalam menciptakan lingkungan yang aman, produktif, dan berdaya saing. Di PNL, kami menyadari bahwa dalam operasional harian, tantangan risiko bisa datang dari berbagai sisi, mulai dari keuangan, akademik, hingga sumber daya manusia,” ujarnya.

 

Rizal Syahyadi juga menyoroti bahwa institusi pendidikan tinggi seperti PNL harus memiliki pendekatan yang proaktif dalam mengidentifikasi dan menangani risiko. “Kami tidak hanya berfokus pada risiko yang nyata dan terlihat, tetapi juga pada risiko yang tersembunyi atau potensial yang dapat menghambat pencapaian tujuan jangka panjang institusi. Melalui manajemen risiko yang terstruktur, PNL berkomitmen menjaga stabilitas dan kualitas dalam setiap proses akademik dan administratif, sehingga mahasiswa, dosen, dan seluruh staf dapat bekerja dalam lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Rizal Syahyadi menegaskan bahwa manajemen risiko tidak hanya sekadar upaya pemenuhan regulasi atau kebijakan internal, melainkan merupakan budaya yang harus diintegrasikan pada seluruh lapisan organisasi. “Kami ingin manajemen risiko menjadi bagian dari nilai dan sikap profesional setiap individu di PNL,” jelasnya.

 

Ketua Panitia, Dwi Meilvinasvita, S.HI., M.Si., yang juga Ketua SPI PNL, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis untuk membekali manajemen PNL dengan pemahaman yang mendalam mengenai penerapan manajemen risiko. Workshop ini diharapkan dapat menciptakan budaya pengelolaan risiko yang baik di seluruh lini institusi.

 

Workshop ini menghadirkan narasumber Muaz Fauzi, Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor BPKP Perwakilan Aceh, dan Muhammad Heru Ramadhan, Auditor Penyelia BPKP Perwakilan Aceh, dengan moderator Ir. Muhammad Hatta, SST. MT. CPS. CPPS. CMPS, Koordinator Humas dan Kerjasama PNL.

 

Dalam materinya, Muaz Fauzi menjelaskan metode penilaian risiko dan komponen penilaian risiko, termasuk ruang lingkup identifikasi risiko, tujuan identifikasi, serta model dan proses identifikasi risiko. Muaz juga mengupas peraturan yang menjadi landasan penerapan manajemen risiko, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2015 yang memberikan pedoman lebih spesifik bagi institusi pendidikan dalam penerapan manajemen risiko. Kedua regulasi ini menjadi kerangka hukum yang penting bagi lembaga pendidikan tinggi, termasuk PNL, untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko yang mungkin muncul dalam operasionalnya.

 

Para peserta workshop terdiri dari jajaran pimpinan dan pengelola PNL, antara lain Wakil Direktur, Ketua Senat, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Kepala UPT, Kabag dan Kasubbag, serta Tim Keuangan PNL. Keikutsertaan mereka menunjukkan keseriusan institusi dalam mengintegrasikan manajemen risiko pada setiap aspek operasional.

 

Dalam sesi diskusi, Farid Muaz memberikan penjelasan mendalam mengenai metode identifikasi risiko, penilaian, serta mitigasi yang dapat diterapkan dalam aktivitas pendidikan tinggi. Melalui pendekatan berbasis regulasi dan best practices, peserta diharapkan dapat mengimplementasikan prinsip manajemen risiko secara menyeluruh dan konsisten dalam lingkungan kerja PNL.

 

Dengan suksesnya pelaksanaan workshop ini, diharapkan PNL mampu membangun sistem manajemen risiko yang komprehensif, sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pemangku kepentingan serta mendukung PNL menjadi institusi vokasi yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional dan global. [HumasPNL]