Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Narasumber FGD di PNL

Lhokseumawe - Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek Dr. Beny Bandanadjaya, S.T., M.T hadir di Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dan menjadi narasumber dalam acara Forum Group Disscussion (FGD) dengan mengangkat tema “Implementasi Project Based Learning (PBL) di Pendidikan Tinggi Vokasi”, Senin (29/8/2022).

 

Acara yang langsung dipandu oleh Direktur PNL, Ir. Rizal Syahyadi, S.T., M.Eng.Sc. bertempat di aula lantai III gedung lobi utama tersebut turut menghadiri peserta dari berbagai pihak mulai dari perwakilan perguruan tinggi, pemerintahan dan perusahaan/industri di provinsi Aceh.

 

Dalam penyampaiannya, Beny Bandanadjaya menjelaskan PBL adalah metode pembelajaran berbasis pada proyek nyata yang mampu menghasilkan produk. Metode PBL ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi mahasiswa dan dosen, mahasiswa dan dosen akan lebih inovatif, produktif, kolaboratif, dan solutif terhadap permasalahan nyata yang terjadi di lapangan. Dengan adanya metode PBL akan sangat membantu berkembangnya soft skill yang dimiliki oleh mahasiswa. 

 

“Penerapan PBL di kampus sangat mendukung dalam melahirkan alumni-alumni yang siap bekerja di IDUKA, seperti menciptakan sebuah produk yang dibutuhkan oleh IDUKA, IDUKA dapat manfaat dari produk tersebut, sedangkan dalam proses pembuatan produk tersebut maka mahasiswa dan dosen akan mendapat manfaatnya, dan ini adalah salah satu tujuan PBL”, ucapnya. 

 

“Kunci suksesnya PBL pada perguruan tinggi itu harus adanya keterlibatan IDUKA dan ini harus saling menguntungkan kedua belah pihak maka jikalau dalam pelaksanaan PBL memerlukan dana yang tinggi, maka dari pusat dapat memberikan dukungan salah satunya melalui program Matching Fun”. 

 

Dihadapan para IDUKA, Beny Bandanadjaya juga mengajak para praktisi untuk bergabung serta memberikan kontribusi ke perguruan tinggi salah satunya melalui praktisi mengajar, melalui program ini diharapkan para praktisi nantinya mampu memberikan wawasan serta pengalaman bekerja kepada mahasiswa akan permasalahan-permasalahan serta solusi apa saja yang ada di IDUKA tersebut. 

 

“PBL yang diterapkan di perguruan tinggi vokasi tidak hanya dilakukan dalam 1 semester saja, akan tetapi lebih baiknya dilakukan kerjasama yang berkepanjangan sehingga para mahasiswa benar-benar merasakan dan mempunyai sikap problem solving yang baik”.