Bersama Lembaga Pendidikan lainnya di Indonesia, PNL Teken MoU dengan Lembaga Pendidikan Luar Negeri

Pontianak -  Politeknik Metro Betong Sarawak (PMBS) dan Politeknik Mukah Sarawak (PMU) menandatangani notulen rapat yang disepakati dengan 11 lembaga pendidikan vokasi di Indonesia Kamis, (03/07/2023) kemarin. 

Informasi ini disampaikan Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ir. Rizal Syahyadi, ST. M. Eng. Sc. IPM. ASEAN Eng  yang diwakili Wakil Direktur III Wadir III Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Ir. Sariyusda, MT pada media ini Jumat, (04/08/2023).

Sariyusda mengatakan, ke 11 Institusi tersebut adalah Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Ambon, Politeknik Manufaktur Bandung, dan Politeknik Negeri Subang.

“Perjanjian bilateral ini, selama tiga tahun ke depan, akan memanfaatkan kekuatan masing-masing institusi untuk menciptakan platform yang solid untuk berbagi keahlian dan pengetahuan akademisi dari semua institusi yang terlibat," kata pria berkacamata yang biasa disapa Yusda ini.

“Kegiatannya meliputi program penelitian dan inovasi, pertukaran pelajar, webinar, konferensi, dan masih banyak lagi,” demikian Yusda yang mengutip keterangan pers dari PMBS. 

Yusda menambahkan bahwa penandatanganan tersebut dilakukan setelah melalui proses Focus Grup Discution (FGD) antara PNL dan Politeknik Kuching, sehingga di sepakati dengan AMM tersebut.

"Setelah kerja sama ini, maka PNL sudah menambah MoU  dengan luar negeri, dan diharapkan MoU ini dapat ditindak lanjuti oleh masing-masing prodi yang berada di bawah jurusan di  PNL," harap Yusda 

"Semangat ini harus kita sambut baik dan  dapat diimplementasikan MoU ke tingkat MoA. Semangat MoU ini juga didukung penuh oleh  Bapak Direktur dan para Wadir di lingkungan PNL," pungkas Yusda.

Sementara itu, Manajer Umum Sarawak Economic Development Corporation (SEDC), Datu Abdul Hadi Abdul Kadir, yang telah ditunjuk sebagai ketua Komite Penasihat Industri PMBS, memuji inisiatif tersebut, karena semua lembaga yang terlibat memainkan peran besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Hal ini menurutnya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan industri. 

“Selain itu juga membantu kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja dengan bekal pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang dibutuhkan di bidang pekerjaannya masing-masing di masa mendatang,” ujarnya. 

Direktur PMBS Suhaili Aleh mengatakan keunggulan akademik bukan lagi satu-satunya faktor jaminan lulusan mendapat pekerjaan. Hal ini karena pengusaha saat ini lebih selektif dan membutuhkan lulusan yang lebih siap. 

“Oleh karena itu, berbagi pengetahuan antar institusi akan dapat membantu kami untuk mengatasi masalah ini sedapat mungkin,” kata Suhaili.