Tiga Poposal P2MD Mahasiswa PNL Peroleh Pendanaan. Direktur: Alhamdulillah, Selamat!

Lhokseumawe - Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ir. Rizal Syahyadi, ST.,M.Eng.Sc Jumat, (03/06/2022) lalu mengabarkan bahwa ada tiga proposal Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Tahun 2022 yang diajukan mahasiswa PNL memperoleh pendanaan.


Kepastian terhadap pendanaan ini ungkap pria yang biasa disapa Didi ini setelah pihaknya menerima pengumuman dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan Nomor 0710/Dr/PK.02.03/2022 tertanggal 3 Juni 2022.


"Dalam surat dari kementerian yang kami terima itu disebutkan bahwa, berdasarkan penilaian P2MD ada tiga judul proposal milik mahasiswa PNL yang lolos bersama universitas dan perguruan tinggi lainnya di Indonesia," kata Didi.


Dengan keberhasilan ini, menambah satu lagi prestasi PNL di tingkat nasional. Didi dalam kesempatan itu mengucapkan selamat kepada tim dan mahasiswa yang sudah berjuang.

"Alhamdulillah, selamat dan sukses buat tim dan mahasiswa," lanjutnya.

Sementara itu Alfian Putra, ST., M. Agric dari tim Pembina Program Inovasi Kreatifitas Mahasiswa (P2IKM) PNL yang memberikan keterangan tambahan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan mahasiswa yang berbentuk hibah kompetisi untuk meningkatkan kemajuan desa.

"P2MD merupakan program yang sangat bermanfaat baik untuk memajukan desa dan implementasi kompetensi mahasiswa di masyarakat," kata pria lulusan salah satu universitas di Jepang ini.

"Untuk tahun ini ada tiga lembaga kahasiawaan yang didanai, yaitu BEM, Fordima, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Komputer," lanjutnya.

Dikutip oleh media ini dari laman Kemendikbud.go.id bahwa misi P2MD adalah menerapkan karakter positif, empatik, peduli, ulet, kreatif, bertanggung jawab melalui organisasi mahasiswa. Menemukan atau mengembangkan potensi desa untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Membangun kerjasama yang baik antara organisasi mahasiswa, perguruan tinggi, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.

Membangun kemandirian masyarakat dan berkelanjutan. Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan di desa yang dapat direkomendasikan sebagai konversi mata kuliah.

Masih mengutip laman kemendikbud.go.id tema kegiatan ini adalah “Terwujudnya mahasiswa yang mampu berfikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif serta memiliki kemampuan kepemimpinan dalam pengembangan masyarakat desa di Era Industri 4.0 sebagai implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”. [HumasPNL]